
Terinspirasi dari hasil obrolan gua ma temen. Udah lama juga ya gua ga nulis surat cinta. Sejak...hmmm...taun 2004 kalo ga salah? Surat cinta yg resmi kepada orang yg gua sayang lho maksudnya. Setelah taun 2004 juga ada nulis beberapa kali, rasanya. Gua agak lupa, tapi ya anggep aja ngga, bukan ke pacar soalnya, jadi ga sah. Hahahah. Halah, bilang aja mau kasih alesan kalo nanti ternyata surat cintanya jelek, jadi gua bisa lari dengan bilang "Gua udah 7 tahun lho ga nulis surat cinta!!! 7 TAHUN!!! Ibu mengandung anak selama 9 BULAN dan gua 7 TAHUN ga nulis surat cinta, ngerti ga???" *sambil tegakin dada ala Jupe Depe pas mau saling cabok, sayang dada gua rata*
Anyway rasanya pas dapet surat cinta gimana sih? Dulu gua pernah dapet dari cewe gua, rasanya...hmmm...kayak buka tagihan rekening...wakakakak. I mean, deg2an, ga bisa nafas, keringat dingin, tangan mati rasa, kebelet pipis, dan pengen nabok orang...oke dua yg terakhir itu mungkin gua doank yg ga normal. Tapi ya temen gua itu pas gua tanya gimana rasanya, dia bilang dia deg2an, ga bisa nafas, sama berkaca2. Keren ya, kalo dapet surat cinta dia bisa menciptakan kaca. Lumayan tuh kaca kalo dijual kan mahal, apalagi kaca-ng garuda. Enak banget, bisa jadi cemilan pas nonton pelem. Oke, gua garink, I know. Soalnya gua lagi pemanasan, hehe. Pemanasan buat apa?
Sebagai hadiah buat pembaca semua, di post kali ini gua mau nulis surat cinta. Surat cintanya buat seseorang yg gua cintai, walaupun gua juga belom tau orangnya siapa. Lho? Kok bisa? Daripada gua jelasin di sini, mending langsung baca aja surat cintanya. Siap? Satu, dua, tiga puluh lima, tujuh puluh sembilan koma tiga! Start! PRIIIITTT!!!!!!
---
Dear beautiful someone,
(Kalo jelek, berarti surat gua salah alamat. Tolong kasih ke temen lu yg paling cantik, gampang kan?)
Selama bertahun2, setiap malam aku memimpikan dirimu. Aku tidak tahu siapa kamu, dan seperti apa rupamu, tapi aku yakin kamu perempuan. Bukan, aku bukan tebak2an. Aku juga tidak minta tolong cenayang atau tukang jagal untuk kasih aku wangsit (atau pangsit, dalam kasus tukang jagal). Aku hanya yakin, bahwa Tuhan tidak menciptakan aku sebagai penyuka sesama jenis. Sejak TK kecil aku sudah naksir pada perempuan, dan sejak saat itu aku yakin, bahwa benda yg ada di bawah perutku ini bukan potongan ari2 yg tertinggal akibat dokter yg membantu proses persalinan ibuku sedang mabok lem aibon.
Kasihku, aku yakin, bahwa kaupun sama seperti diriku, malam ini sedang memandang langit malam dan memohon pada bintang jatuh, agar suatu hari ia mempertemukan kita di bawah langit malam yg indah seperti malam ini. Dan agar malam itu tidak turun hujan atau kita terpaksa berbasah2 ria sambil tukeran nomer telepon. Mana hujyan, becyek, ga ada ojyek... Yah mungkin ada bagusnya juga berkenalan di bawah hujan, romantis seperti di film2 Korea. Hanya saja aku takut besoknya kita masuk rumah sakit akibat paru2 basah, kemudian mati bersama dan akhirnya cinta kita abadi di surga. Seperti sepasang kupu2 dalam film Sam Pek Eng Thay, hanya saja dalam kasus kita, kita bakal berubah jadi sepasang platypus. Karena ada pepatah yg berbunyi : "Sepandai2nya platypus berenang, ia tetap bisa kena hipotermia"
Sayangku, aku tidak tahu siapa kamu, bagaimana rupamu, dan berapa jumlah tahi lalatmu. Aku juga tidak tahu tempat tinggalmu, facebookmu, atau apakah aku sudah pernah blogwalking ke blogmu atau belum. Yg aku tahu hanyalah, bahwa Tuhan menciptakan kita sebagai pasangan. Aku untukmu, dan kamu untuk aku, tapi tidak termasuk hutang2mu karena aku ingin hubungan kita dilandaskan atas simbiosis mutualisme di luar urusan finansial. Aku juga yakin bahwa kamu lah empunya atas tulang rusukku yg hilang. Aku hanya terkagum2 dan bertanya2, kapan kau curi tulang rusukku? Karena jikalau terjadi kesalahan dan bergeser sedikit, kau akan membuatku hidup menderita hanya dengan satu buah ginjal.
Cintaku, aku selalu berdoa agar cepat tiba harinya di mana kita akan saling bertemu. Pada saat mata kita saling mengunci satu sama lain, dalam sekejab itulah aku akan tahu...THIS IS IT...akhirnya aku menemukanmu, belahan jiwaku, dan kamupun akan merasa demikian. Aku sungguh berharap kau tidak bau mulut atau bau badan, karena hal itu bisa mengubah penilaianku, bahkan membuatku pura2 sakit perut dan melarikan diri seketika. Aku juga berdoa, agar jika saat itu tiba, kita berdua sama2 masih single. Aku tidak mau kisah kita berdua jadi mirip cerita2 cinta picisan yg sering diusung dalam dunia persinetronan Indonesia. Terutama aku tidak mau jika kisah cinta kita nanti jadi headliner di acara2 gosip murahan seperti Bukan 4 Mata atau Insert.
Akhir kata, aku memohon kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, biarlah kisah cinta kita seperti tissue toilet saja : long and beneficial. Dan semoga Tuhan mempertemukan kita sebelum hari kiamat tiba, karena saling jatuh cinta di tengah2 hantaman gempa dan tsunami tidaklah romantis, apalagi jika salah satu dari kita akhirnya tertabrak truk manggis yg dikendarai oleh pengemudi yg panik. Fantastis.
Salam sayang pok ame2 belalang kupu2 siang makan nasi malam minum susu,
Keven