
Siang ini, di tengah2 kebahagiaan perayaan ulang tahun blog ini, gua dapat satu kabar yg mengejutkan. Pa Handoko, guru les gua dari SMP sampai SMA, telah berpulang ke rumah Bapa di Surga di usia 55 tahun tadi pagi. Gua shock, bener2 shock. Terakhir kali sebelum gua ke Cina, gua masih ketemu dia di supermarket dan dia kelihatannya sehat2 saja, walaupun sedikit bertambah kurus. Masih terbayang senyumannya saat dia menyapa gua dan menanyakan kabar gua. "Apa kabar Pramuka? Masih semangat?" adalah pertanyaan yg selalu ia lontarkan kepada gua setiap kali bertemu.
Pa Handoko adalah seorang guru yg sabar dan telaten dalam mengajar. Gua inget, tiap kali sepulang les ma dia, rasanya seolah2 otak gua tuh dibuka, segar, ga butek, dan jadi semangat untuk mengulang kembali materi yg tadi dia bahas karena dia selalu membantu siswanya untuk menemukan cara yg menyenangkan dalam belajar. Dia sering bikin gua terkagum2 karena dia bisa menulis dengan terbalik, dengan kertas soal yg menghadap ke gua, dia duduk di hadapan gua dan menulis. Bentuk tulisannya yg unik sampai sekarang masih terbayang di ingatan gua. Dia juga selalu mengajar dengan penuh semangat dan keceriaan. "Anything is orong-orong, sir?" adalah pertanyaan yg selalu dia lontarkan di awal setiap sesi belajar. Supaya kita ga lupa rumus, dia ga akan kotakin rumusnya terus dikasih bunga2 atau efek bersinar supaya kita inget.
"Dikasih bunga2 biar ga lupa"
"Dikasih sinar2 biar inget"
Hehehe...gua senyum sendiri tiap kali inget kata2 itu
Pa Handoko juga adalah seseorang yg sangat kritis. Beliau tidak segan2 untuk bersuara mengkritik kebobrokan yg ada di dalam sistem pendidikan di Indonesia. Gua sering banget ngobrol ma dia mengenai hal ini, dan dengan gayanya yg ceplas-ceplos, dia membuka pikiran gua tentang banyak hal yg terjadi di dunia pendidikan. Tapi di samping semua itu, Pa Handoko juga adalah seorang teman yg baik dan asik diajak ngobrol. Selera humor yg baik ditambah dengan wawasannya yg luas, membuat saat2 mengobrol menjadi sesuatu yg sangat berkesan dan inspirasional.
Kepergian Pak Handoko ini cuma salah satu dari sekian banyak kejadian yg gua alami dalam hidup yg mengingatkan gua bahwa hidup kita ini cuma sementara. Yup. Tidak ada yg tahu kapan hidup kita ini akan berakhir. Berapa tarikan nafas lagi yg tersisa untuk kita? Kapan giliran kita yg dipanggil Tuhan? Mungkin 50 tahun lagi? Mungkin tahun depan? Mungkin besok? Tidak ada yg tahu.
So don't waste anymore time to tell your beloved ones just how much they mean to you, because life is short, and unpredictable. Seperti sebuah kutipan dari lagu "Gone Too Soon" Michael Jackson : Like a comet blazing across the evening sky, like a rainbow fading in the twinkling of an eye. Here one day, gone one night.
Everything in life is temporary because everything changes. That's why it takes a great courage to love, knowing it might end anytime but having faith that it will last forever.
God saw you getting tired, and a cure was not to be.
So He put His arms around you, and whispered,
"Come with Me."
With tearful eyes we watched you,
and saw you pass away.
Although we loved you dearly,
we could not make you stay.
A golden heart stopped beating.
Hard working hands at rest.
God broke our hearts, to prove to us,
He only takes the best.
Selamat jalan Pa Handoko...
A great teacher and a good friend
You made me what I am today
Your smile forever will be missed
But your kindness, forever remembered...
RIP
Love you, Sir Handoko, for taking care and opening my brother's and my knowledge. We love you so much, watch over us! (TT TT)
ReplyDeleteDia udah tua, kep? Sakit apa katanya?
ReplyDeleteYah semoga ia diterima disisi-Nya
susah memang membuang kenangan dengan guru yang berpengaruh dalm hidup kita
ReplyDeletebeberaqpa bulan lalu
aku juga sempat nyemprot nyemprot temen
gara gara kasih info telat
tentang guruku yg dulu paling deket meninggal...
sedih banget yah, denger berita seorang yang pernah berjasa sama kita meninggal. apalagi kalo kenal dekat banget.
ReplyDeletesemoga amal ibadahnya diterima Tuhan, dan diampuni segala kesalahannya.
Turut berduka cita, moga amal ibadah beliau di terima di sisiNya, Aamiin
ReplyDeleteyang sabar mas bro..
Pastinya kebaikan yang ia torehkan semasa hidup akan selalu dikenang oleh murid2nya. Terlebih lagi jika ia selama ini mampu mengayomi dengan cara mendidik yang disenangi oleh murid2nya
ReplyDeletei'm sorry to hear that. may rest in paradise far away. :)
ReplyDeletesusah emang kehilangan guru yang memberikan efek besar dalam hidup.
ReplyDeleteaku juga baru kehilangan seorang guru, belum setahun.
dan kalo menurut postingan kamu sih, aku tau guru aku yang meninggal ini mirip sama guru kamu.
seorang yang baik memang tidak pernah dibiarkan lama hidup di dunia, Tuhan terlalu sayang sama mereka untuk dibiarin hidup menderita.
be strong. :D
turut berduka cita untuk Pak Handoko. jadi pengin punya guru yang kayak gitu deh. huhuhu. pasti Pak Handoko udah bahagia di surga sana deh :)
ReplyDeleteaku turut berduka cita kenni..
ReplyDelete