
"Not everyone can be great, but we can always be kind."
Me (Keven) - We Live In The World Where Good People DOES Exist (Part1)
Kemaren ini gua pergi servis motor, dan sambil nungguin proses servis yg memakan waktu kurang lebih 1 jam, gua memutuskan untuk makan pagi di Yamien Merauke (pernah gua bahas di sini) Nah waktu gua lagi nunggu makanan gua dateng, ada seorang bapak yg duduk di samping gua yg makanannya datang terlebih dahulu. Tanpa disangka, bapak itu tersenyum kepada gua sebelum makan dan dia bilang, "Makan dulu ya dik" Gua senyum balik ke arah dia dan mengangguk sedikit.
Tidak lama kemudian, yamien gua datang dan gua makan dengan lahap. Waktu gua lagi makan, bapak itu sudah selesai makan dan sebelum pergi, dia tersenyum dan pamit ke gua. "Duluan ya dik" katanya. Gua kembali mengangguk dan balas senyum. Kira2 10 menit kemudian gua pun selesai makan. Ludes, tanpa sisa, karena rasanya enak banget. Gua bersantai sebentar sambil minum teh hangat dan kemudian gua beranjak dari tempat duduk gua untuk membayar.
Alangkah terkejutnya gua saat si penjual memberitahu gua bahwa makanan gua telah dibayarkan oleh bapak yg tadi. I don't know his name, and we don't even talk, just exchanging smiles, dan dia bayarin makanan gua. Wow. Seperti yg gua tulis di part 1, di tengah dunia yg penuh penderitaan dan kemerosotan moral ini, ternyata masih ada orang yg mau berbuat baik terhadap sesamanya.

Pengalaman lain, gua alami waktu gua lagi travel ke China kemaren. Waktu di kota Chongqing, sementara bule2 temen gua lagi pada kuliah arsitektur, gua sering keliling kota sendiri. Setelah search di internet, suatu hari gua memutuskan untuk mengunjungi San Xia Bo Wu Guan (Three Gorges Museum) Nah karena gua cuma bisa ngomong Mandarin sedikit (itu juga belajar selama perjalanan 1,5 bulan gua di China), akhirnya gua nanya jalan sama resepsionis hotel gua yg kebetulan bisa ngomong Bhs Inggris.
Dia nyuruh gua naek bus nomor 261, kemudian turun di daerah Da Li Tang (People's Hall). Gua berbekal nekad dan tekad, langsung menuju halte dan tak lama kemudian munculah bus nomor 261. Gua naek bus dan duduk di daerah agak belakang. Setelah naek bus, gua baru sadar kalo nama halte bus di Chongqing semuanya ditulis dalam Bhs. Mandarin. Mampus!
Jangankan baca, ngomong aja gua masih kayak anak umur 2 tahun. Gua lupa minta resepsionis nulisin "Da Li Tang" pake Bhs.Mandarin di notes gua lagi, tapi at least gua bisa baca huruf "Da" (besar). Akhirnya setengah pasrah, gua ngeliatin tulisan di halte. Gua liat daftar tujuan bus ini, berharap ada halte yg depannya mengandung huruf "Da". Ternyata ada 3 halte yg depannya ada huruf "Da" Tambah mampus deh gua.
Di tengah kepanikan itu, bus berhenti di suatu halte dan orang2 berhamburan masuk, membuat bus yg tadinya kosong menjadi lumayan penuh. Saat itu ada seorang cewe yg duduk di bangku sebelah gua. Berbekal nekat, akhirnya gua coba ngajak ngomong tu cewe. "Wo" (saya), "Yao) (ingin), "Da Li Tang". Kacau abis Bhs Mandarin gua dan hasilnya? Tu cewe cuma bengong. Gua coba ngomong ke dia pake Bhs Inggris, dan hasilnya ga beda jauh. Tu cewe bengong sebentar, kemudian mengangguk2, dan kemudian malah sibuk liatin handphone. Jegerrrrr >_<
Oke, akhirnya gua bertekad untuk lebih nekad dengan cara gua bakal turun di halte sesuai feeling gua. Saat gua lagi sibuk ngitung kancing, tiba2 cewe di sebelah tadi, nyolek gua, kemudian dia nyodorin handphonenya ke gua. Pas gua liat handphonenya, ternyata dia buka Google Translate. Di sana tercantum tulisan Chinese -> English, dan di bagian bawahnya ada tulisan "Next stop is"
Oooh, ternyata tu cewe ngerti kalo gua pengen turun di Da Li Tang, cuma karena dia pikir gua ga ngerti Mandarin (dan dugaan dia bener), dia bela2in untuk buka google translate untuk menterjemahkan tulisan dia ke dalam Bhs Inggris. Gua terharu. Berkat petunjuk dia, akhirnya gua turun dengan selamat. Dan sebelum gua turun, gua senyum ke arah dia dan bungkuk sedikit sambil bilang, "Xie-xie ni" (Thank You). She replied, "Bu yung xie" (No need to thank me) sambil senyum.
Gua ga tau nama dia, dan dia juga ga tau nama gua. We don't even know each other, tapi dia sampe bela2in buka internet segala buat nolongin gua. Berapa banyak orang yg rela berbuat sejauh itu untuk menolong orang lain?

Waktu gua di Jakarta, gua ngeliat ada bule kebingungan nanyain jalan di dalem busway dan orang2 Jakarta yg menurut asumsi gua minimal bisa sedikit Bhs Inggris, ga ada yg mau nolongin, sampe akhirnya gua harus turun tangan sendiri...
Kalo di jalan kita liat ada orang tabrakan, berapa banyak yg mau turun dari kendaraannya untuk menolong? Gua yakin kebanyakan orang cuma bakal ngeliatin, kemudian buang muka, acuh, ga mau repot. Nanti takut ditanya2 polisi, alesannya...atau nanti takut disuruh nganterin ke rumah sakit.
Memang sih, suka ada orang yg pura2 minta tolong tapi ternyata nipu. Misalnya waktu gua kelas 1 SMA, waktu gua dan cewe gua lagi pulang dari ngedate, kita ketemu orang di jalan yg minta duit dengan alesan baru datang dari kampung dan dia tersesat. Karena kasihan, akhirnya kita kasih dia 15rb. Eh ga taunya, beberapa minggu kemudian, gua ngeliat dia lagi melakukan hal yg sama di tempat lain yg jaraknya cuma 100 meter dari tempat gua ketemu dia dulu.
Ironis ya, dengan maraknya kemiskinan dan kesenjangan sosial di negara kita ini, rasanya sulit sekali untuk membedakan, mana orang yg benar2 harus kita tolong dan mana yg hanya menipu? Bahkan yg gua denger, anak jalanan dan pengemis di kota2 besar di Indonesia tuh ternyata punya sindikat tersendiri yg mengorganisir mereka. Tapi, bukan berarti lantas hati kita jadi beku dan kita jadi enggan untuk berbuat baik terhadap sesama.
Memang kalo dipikir2, dulu gua rugi kena tipu 15rb gara2 nolongin orang yg salah. Tapi at least, pada saat itu, niat gua baik kan? Gua kesel begitu tau gua kena tipu, tapi gua yakin, gua bakal merasa lebih guilty feeling kalo ternyata orang itu benar2 kesulitan dan gua menolak untuk menolong dia. Yg namanya hidup tuh kayak judi, kita ga tau kita menang atau kalah, apakah yg kita pertaruhkan adalah benar atau salah, tapi setidaknya, cobalah untuk menolong, dengan tulus. Pada akhirnya, kita kena tipu atau tidak, hanya Tuhan yg tau. Dan apabila kita melakukannya dengan tulus, it doesn't matter. Sincerity means : we do it just because we want to do it, not to receive something in return, right?
“People may not remember exactly what you did or what you said, but they will always remember how you made them feel.”
In a world filled with hate, we must still dare to hope. In a world filled with anger, we must still dare to comfort. In a world filled with despair, we must still dare to dream. And in a world filled with distrust, we must still dare to believe.
~Michael Jackson~
PS : Buat bapak di Yamien Merauke, dan cewe di Chongqing...if somehow you're reading this, I just wanna say thank you for everything...I will never forget how you save my day =)
PS2 : Oya, mau ngingetin, event GIVEAWAY 1st Anniversary nya Emotional Flutter, waktunya tinggal kurang dari sebulan lagi. Buat yg belum ikutan, ayo buruan, jangan ketinggalan. Dapatkan hadiah2 menarik dari Cina, GRATIS! =) ---> klik di sini
ini keren bangeeeet :3
ReplyDeleteembeer.. kadang kita nggak nyangka kalo ada banyak orang yang berbuat baik di saat dan waktu yang tepat. Tuhan sudah merancang ini semua, dan balik lagi ke diri kita.. maukah jadi perpanjangan tangan Tuhan untuk berbuat baik juga sama orang lain??... hehehe..
ReplyDeletepay it forward
Sorry Kev, baru mampirr >.<
ini keren banget sampai terharu :D mengingatkan sekaligus menyindir juga untuk berbuat lebih baik lagi :) kata seorang teman, "emosi" lingkungan merupakan refleksi dari "emosi" diri baik terhadap lingkungan maupun diri sendiri :)
ReplyDeleteJarang jarang ada cerita yang abgus kek begini
ReplyDeleteWell, di indo emang jarang nemu orang-orang kaya gini.. tapi kalau kita mulai dari diri sendiri buat baek ke orang pasti lama-lama orang juga baik ke kita :-)
ReplyDeleteLike this!
ReplyDeleteMemang sih kadang agak ragu juga mau bantu atau nggak karena pernah ada pengalaman nggak enak sebelumnya (ditipu misalnya) hihi merasa diingatkan :)
lu pake bahasa apa an sh bro?
ReplyDeletekok campur2 gitu. tapi critanya tetep mantep deh.
sukses ya.
Keren.. bikin gue terharu pengalaman lo bro.
ReplyDeleteGue juga pernah punya pengalaman >> ada bapak2 yang baek banget ma gue, padahal kita gak kenal, waktu itu pertama kali gue naek kereta perjalanan jauh. Sampe sekarang gue masiih inget kebaikan doi..
Venus & fotokolor : yg keren adalah orang2 yg sudah berbuat baik di dalam hidup gua, sampe akhirnya gua bisa ceritain hal ini ke kalian
ReplyDeleteGaphe : setuju banget, Gaphe...pay it forward! =)
Fiction : yeah, kita mungkin ga tau, tapi hal kecil yg kita lakukan bisa bikin hari seseorang lebih indah =)
Huey : setubuh eh setuju...hahaha
Amanda : better try than nothing
Said : sori, gua kalo nulis memang suka campur2 bahasanya, haha
Belo : “People may not remember exactly what you did or what you said, but they will always remember how you made them feel.”
yup kadang ga gampang loh ven jadi orang altruistik di dunia ini... hehee
ReplyDeletebtw blog lu gw review ven sekaligus gw daftarin juga ke kontes lu yang itu. hehehe
http://emmanuelthespecialone.blogspot.com/2011/07/review-blog-emotional-flutter.html
WOW! *speechless*
ReplyDeleteKalau kita berbuat baik di masa lalu, pasti dapat balasannya di masa depan. :)
hdup itu judi yang kita pertaruhankan adalah benar atau salah
ReplyDeletepaling menyentuh bagian itu....
yg baik pst akan dibalas dg kebaikan juga ^_^
ReplyDeletesudah lama gak main kesinii.. dan aku ketinggalan banyak postingan *ngiri sama kamu yang sering banget posting >,<
ReplyDeletemmh,. sukak banget sama tulisan ini (juga yg part 1). aku juga pernah tertipu semacam itu. jadinya, kalo urusannya sama org yang minta2, rada' gimanaaa gitu.
oh weeeeeelll coooool B)
ReplyDeleteGue suka yg bagian judi-judian B)
Haha.. Sama bang gue juga pernah dimintain duit bilangnya ongkos balik sama ibu-ibu, sering banget tuh di bandung gitu.. :D
ReplyDeleteJangan2 om itu suka sama lo bang makanya traktir makan.. :D
keren kakaaaaak :3
ReplyDeleteaaaawh speechless :O
Nuel : emberrr...orang altruistik biasanya hidup menderita sendiri, hehehe
ReplyDeleteAlvi : semoga begitu, hahaha
Honey & Shudai : suka judi? ;p
Celotehan : idealnya sih begitu
Armae : sering posting, soalnya gua cerewet, hehehe
Feby : nyebelin banget ya? hehehe
good-hearted people does exist, but it's RARE...
ReplyDeletejarang nemu yang begituan jaman sekarang. Semoga nggak punah.
aku suka banget yang ini :D
ReplyDeletebenar banget Ken
ReplyDeletebanyak orang baik di sekitar kita
mereka ada, namun tertutup oleh banyaknya orang busuk :D
wah kayaknya harus cobain tuh makan disitu
ReplyDeletesiapa tahu bapak itu ada
hehehe ngarep..
wah, ternyata orang baik itu ada ya
ReplyDeletegue selama ini ga percaya tentang keberadaan mereka
Wahahay bro masih mending kau bisa bhs inggris...
ReplyDeleteSoal dbyarin mgkn mas bro stylenya ky org susah wkwk.. Peace..
kemaren saya juga ke chongqing dan menurut saya orang-orang sana sangat baik.
ReplyDeleteterutama gue perempuan dan dengan bahasa mandarin yang pas-pasan. apalagi pas belanja banyak dikasih diskon.
tapi keinginan orang sana untuk membantu kita walau inggrisnya pas-pasan itu sangat besar.
jadi terharu terlepas dengan kendala bahasa