Harmonisasi Budaya Muslim dan Chinese di Xi'an (Part 1)
02:06:00Halo temen2...selamat datang di Emotional Flutter dan di post kali ini gua mau kembali cerita soal petualangan gua di Xi'an. Oya, kalo kalian ada pertanyaan atau komentar, jangan malu2 ya untuk meninggalkan komentar di bawah postingan ini. Yah, minimal sekedar supaya gua tau bagaimana tanggapan kalian setelah membaca postingan ini, hehehe. Oke, here we go...
(KLIK GAMBAR2 YG ADA UNTUK MEMPERBESAR...jangan malu2 untuk ngintip gambarnya secara detail, hehehe)
![]() |
Valerie, Daniella, Rosemary, and ME |
Gua berangkat ke Xi'an cuma bertiga : gua, Rosemary (bule dari Peru), dan Daniella (bule dari Moldova). Ada satu orang lagi bule Ukraina namanya Valerie, tapi dia cuma bareng kita selama di kereta doank karena begitu sampe Xi'an, dia akan jalan bareng temennya. Kita planning semua perjalanan ini sendiri, tanpa pake jasa tur sama sekali. Mulai dari beli tiket, booking hotel lewat internet, sampai membuat rencana perjalanan dan riset mengenai transportasi ke tempat2 yg kita tuju.
Apa ga takut pergi jalan2 sendirian tanpa guide gitu? Well, ada sih sedikit rasa was2. Kita pergi ke tempat yg bener2 baru bagi kita semua, ditambah lagi gua adalah satu2nya cowo di dalam rombongan. Tapi buat gua ini bukan pertama kalinya gua travelling ke China, jadi ya gua nekatin aja. Dan dugaan gua ga salah...perjalanan kali ini adalah salah satu perjalanan paling berkesan di dalam hidup gua =)
![]() |
Valerie, Daniella, Rosemary, di stasiun Xi'an |
Setelah perjalanan panjang selama 12 jam, gua sampe Xi'an jam 6 pagi. Tanpa menunda2, gua dan temen2 langsung cari taksi dan pergi ke hotel kita yg letaknya di dekat Xi'an Daxue (universitas). Waktu kita sampe hotel, ternyata kamar yg kita pesan baru siap nanti jam 10, jadinya sambil nunggu kita pun jalan2 di sekitar hotel.
Kita mampir ke sebuah restoran kecil untuk makan pagi. Restoran itu letaknya deket dengan hotel kita dan merupakan satu2nya restoran yg buka saat itu (karena saat itu masih pukul 6.15 pagi). Begitu sampe di restoran, karena bahasa Mandarin kita yg terbatas, kita maen asal tunjuk aja pesen makanannya. Gua cuma bisa baca 2 huruf pertama dari menu yg gua pesen. "Yang Rou blahblah" yg artinya adalah daging kambing, dan dua huruf sisanya gua ga tau artinya apa. Tapi ya gua pikir, selama bukan daging yg aneh2, why not?
Tidak lupa pula gua minta supaya menu pesenan gua itu tidak pedas. Buat yg ga bisa bahasa Mandarin, jangan khawatir, bilang aja "Bu yao la!" (不要辣) yg artinya "Tidak mau pedas!". (La/辣 = pedas)
Beberapa menit kemudian, makanan gua pun tiba dan TAA-DAA!!! Rasanya ENAK BANGET! Semacam sup berisi daging kambing dan serpihan2 roti (Mian Bao). Tapi sayangnya, porsinya GEDE BANGET...walopun semaleman gua kelaperan di kereta, tetep aja akhirnya tetep ga abis. Tapi sumpah, rasanya enak banget.
![]() |
Yang Rou Pao Muo |
Belakangan gua baru tau kalo makanan tersebut adalah Yang Rou Pao Muo (羊肉泡馍), sebuah makanan khas Xi'an yg sangat terkenal. Yang(羊) artinya adalah "Kambing/Domba", Rou(肉) artinya adalah "Daging", Pao(泡) artinya adalah "Tepung", dan Muo(馍) artinya adalah "Steamed/rebus". Oya, makanan ini hanya bisa ditemukan di Xi'an dan sekitarnya, jadi beruntung banget, begitu sampe Xi'an, gua langsung bisa mencicipi makanan khas Xi'an.
Setelah makan, kita pun jalan2 ke Xi'an Daxue (Universitas Xi'an) dan edun, universitasnya KEREN BANGET! Memang di China, yg namanya universitas tuh selalu besar, keren, dan ditambah lagi, Xi'an Daxue ini sebagai universitas yg sangat terkenal jurusan Arsitektur dan Science nya, mempunyai sebuah taman besar yg KEREENNN. Pohon2, jalan2, dan bangku2nyanya tersusun dengan pola yg menarik, ditambah ada berbagai instalasi/patung yg artistik tersebar di berbagai lokasi. Saking asrinya taman tersebut, gua liat banyak lansia yg berkunjung ke sana di pagi hari tersebut untuk olahraga dan senam Taichi.
Kira2 pukul 10 kita pun check-in ke hotel. Kamar kita adalah sebuah kamar suite berisi 2 kamar dan 1 kamar mandi. Kamar yg satu untuk Daniella dan Rosemary, isinya 2 ranjang single, dan kamar yg satu lagi, isinya sebuah ranjang Queen Size, untuk gua sendiri, hehehe. Harganya 300RMB/malam (450.000 kalo dirupiahin) dan itu udah termasuk sangat murah karena saat itu sedang High Season, apalagi bayarnya dibagi 3, jadi semalem hanya jatuh sekitar 150.000 rupiah per orang, hehehe.
Kamar Rosemary dan Daniella...itu ada Rosemary lagi pingsan di kasur, kecapean |
Kamar gue |
Kamar mandinya juga keren |
Karena semalem kita ga bisa tidur sama sekali di kereta, akhirnya kita pun istirahat selama 3 jam. Kira2 jam 1 siang, kita pun berangkat menuju Kota Tua untuk cari makan.
Kita ke Kota Tua naik taksi karena kita belum tau rute busnya apa. Oya, taksi di China terhitung sangat murah apabila dibandingkan dengan taksi di Indo. Dari hotel kita ke Kota Tua yg jaraknya 10 menit, hanya menghabiskan biaya 10RMB (15.000 rupiah, dibagi 3, jadi 5000 per orang...MURAH!) Kita turun di sekitar Bell Tower dan mulai berjalan kaki cari tempat makan.
Kita menuju ke Bell Tower melalui sebuah terowongan bawah tanah dan kita pun sampai di sebuah avenue luas dengan berbagai cafe dan pertokoan. Bahkan ada Starbucks dan Haagendazs pula lho di sini! Tapi kita memutuskan untuk terus berjalan, melewati Bell Tower, Drum Tower, dan kita pun sampai di sebuah pedestrian street yg sangat ramai. Yup, kita sampai di Huiminjie alias Muslim Street yg sangat terkenal di Xi'an.
Di sekitar Bell Tower |
Me and the Bell Tower |
Terowongan bawah tanah untuk menuju ke Bell Tower |
Avenue penuh toko di dekat Bell Tower |
Tuh, keliatan kan Bell Towernya? |
Starbucks ala Xi'an |
HaagenDazs ala Xi'an |
Keren banget jalanannya |
Pintu masuk Huiminjie aka Muslim Street |
Lautan manusia... |
Muslim Street ini adalah sebuah area di barat laut Bell Tower tempat bermukimnya para penduduk yg beragama muslim. Konon jaman dahulu kala Xi'an adalah sebuah kota perdagangan yg ramai dikunjungi oleh para pedagang dari Jalur Sutra, termasuk para pedagang dari Arab. Sebagian dari mereka menetap di Xi'an, beranak cucu, dan hingga hari ini, mereka masih tinggal di sini dan masih mempertahankan tradisi dan kebudayaan mereka, di tengah2 maraknya arus perkembangan jaman.
Jalanan di Muslim Street ini terbuat dari batu, dinaungi pohon2 rindang, dan di kiri-kanan jalannya kita dapat melihat bangunan2 bercorak Dinasti Ming (1300-1600) dan Dinasti Qing (1600-1900). Bangunan2 tua berusia ratusan tahun tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai toko atau restoran, tanpa menghilangkan corak khas muslim-orientalnya. Tapi ada satu persamaan di sini : pemiliknya semua adalah penduduk China beragama muslim.
Bangunan Dinasti Ming dan Dinasti Qing yg dirombak jadi toko |
Suasana si Muslim Street |
Eits, ada tulisan Arab nya tuh di atas... |
Menara dengan pengeras suara untuk mengumandangkan Adzan |
Close up menara pengeras suara...keren kan? |
"Angkot" ala Muslim Street...mirip Bajay, tapi pake motor |
Di sepanjang jalan, terdapat beraneka ragam toko yg menjual barang dan makanan khas muslim-oriental yg tidak pernah gua temukan di tempat lain di China. Gua suka banget sama makanan2 di sini, rasanya ENAK, GURIH, MURAH, dan HALAL. Di mana lagi coba di China kita bisa menemukan makanan Halal kalo bukan di sini?
Berikut ini adalah contoh makanan2 yg dapat temen2 temukan di Muslim Street ini :
Aneka ragam sate dan kebab...
Aneka ragam sate dan pie |
Sate cumi. Mantab banget rasanya... |
Sate kambing...bisa pake tusuk, bisa makan langsung dari tulangnya |
Sate telur puyuh |
Roujiamo(肉夹馍), semacam martabak. Pertama kulitnya dulu dibuat, kemudian bisa diisi daging/sayuran sesuai pesenan kita. Setelah diisi, digoreng, dan dimakannya mirip kayak makan martabak atau burger gitu.
Setelah dimasukin daging/sayuran, terus digoreng... |
Jadinya mirip martabak, tapi rasanya kayak burger...ENAK |
Asinan, buah kurma, dan chestnut...
Buah kurma |
Asinan |
Chestnut |
Ada juga chestnut yg udah dikupas pake mesin... |
Ludougao(绿豆糕), semacam cake dari kacang hijau.
6 potong, 5 RMB...murahhh |
Xiao Long Jiaozhi / Shui Jiao. Semacam dumpling yg isinya daging, sayur, dan juga kaldu. ENAK BANGETTT!!! Semangkok gede cuma 8 RMB!!! Tapi yg ini makannya harus di dalam restoran. Di mana lagi kita bisa nemuin Shui Jiao asli China yg enak dan HALAL kalo bukan di Xi'an? Hehehe...
Restoran di Muslim Street, corak muslimnya terasa banget |
Sertifikat HALAL dan larangan untuk minum bir di tempat ini |
Shui Jiao aka Xiao Long Jiaozhi |
Dalemnya ada daging, sayuran, dan kaldu...sluuurppp... |
Teh buah kurma...untuk menetralisir minyak dan panas dalam. Segeerrrr...
Shizibing(柿子饼). Pertama beras dan ketan dikukus, kemudian dibubuhi dengan topping sesuai pilihan kita. Toppingnya macem2, mulai dari saus blueberry, coklat, kacang, hingga kismis. Cuma 2RMB, MURAHHH...
Ok, segini dulu ya cerita tentang Xi'an. Di post berikut2nya, gua akan cerita tentang kunjungan gua ke MASJID PERTAMA yg dibangun di China. Seperti apa sih bentuknya? Tongkrongin terus Emotional Flutter kalo pengen baca kelanjutan kisah petualangan gua di China, hahaha.
Oya, jangan lupa join fanpage Emotional Flutter di Facebook ya =)
Cara joinnya gampang, klik tulisan "Emotional Flutter" ini terus like page-nya. Banyak info2 menarik di sana, kata2 motivasi harian, dan kalian juga boleh nanya/curhat apa aja sama sang empunya blog ini, hehehe.
31 Orang pembaca meninggalkan jejak di sini
mwihihihi gegara postingan om kepen akhirnya gue komen di blog org setelah sekian lama gak pernah komen2an xD
ReplyDeletesebelumnya gue udah pernah denger muslim street ini, tapi gue baru tau yg namanya Roujiamo, aaak menggoda sekali :9
anyway aku pengen ikutan taichi tapi ga kesampean #mendadakcurcol
dulu waktu gue sd gue pernah sih ke china, tapi cuma seputaran hongkong-makau-beijing - shanghai, belum pernah ke xian, moga next time gue bisa liat gimana mt. huashan *kakak sepupu pernah hiking disono, keyeen pemandangannya*
mesjid pertama china itu mesjid raya xian bukan? gue sih cuma tau mesjid raya teaa wkwkkww *cuma tau dikit soal china*
ke terracotawarriors ga? kalo iya, cerita juga dong <3<3
udah ah segitu aja mau komen panjang2 yang ada entar cuma envy, pengen lagi ke china. mwahahaha.
Bukan masjid raya, masjid tua gitu yg stylenya masih kayak kuil, belom kayak masjid. Ntar di post berikutnya gua ceritain deh. Oh lu udah pernah ke China toh? Kapan2 pergi yuk bareng gua, hehehe...
Deletekyaaa, enak2 tuh makanan'a :D
ReplyDeletewah, keren banget, ada tempat khusus ya untuk muslim, bahkan nama jalannya pun muslim street, jadi kalo mau nyari halal food bisa kesana yak?
ReplyDeletekapan2 ke cina ah, nyusul...asekkk
hmmmm.... jadi pengen ngerasain makanan yang ada di Xi'an dan juminjie.... semoga nanti bisa keturutan... ^_^
ReplyDeletengeliat aja udah laper :D
ReplyDeletekayaknya enak2 tuh makanannya
endus tenan gokil om, bisa kecina dan ada makanan dan tradisi cina muslim disana wehhhh lebih gimana gitu ngeliatnya, pengen kesana naek apa yah gan. hehe
ReplyDeletesalam kenal yah :)
jadi pengen kesana :( kapan2 ajak gue dong bang kesana haha..
ReplyDeletePengeeeen...
ReplyDeleteTapi pengen ke Suzhou dulu deh. Kapan ya, wkwkwk!
Kalau di Cina itu jadi harga relatif murah murah ya mas?
Aku pernah beli kartu remi di SZ, cuma 6RMB @.@ Padahal di tempat wisata~ hehehe
Kartu remi 6 Kuai harganya??? MAHAAAALLLL...
DeleteKartu remi di tempat wisata tuh rata2 2 Kuai harganya...
tidak menyia-nyiakan waktu ya untuk jalan2 :)
ReplyDeletetanggapanku habis baca postingan ini???? lapeeeeer bang..
ReplyDeletefoto2 makanannya menggoda sekali.. pingin nyobain semuaaanya..
busyet...jalan jalan ke sono gak ngajak ajak gue. itu sate tusuknya bisa setengah meter gitu, berapa harga sekodinya?
ReplyDeleteSatu tusuk kurang lebih 5000 rupiah...cocok lah ya sama kuantitasnya, hehehe
Deletebang mau tau apa yang ada dipikiranku skarang? mau buka kulkas. laper.
ReplyDeletewah kamu jadi cowok sendiri. hehe...asik dong dikelilingi cewek cewek. btw, sup kambing...ihh.....
ReplyDeleteMendadak laper baca postingan Om Keven =w=
ReplyDeleteTapi seru yah ada venue khusus dimana umat muslim (yang notabene minoritas di China) bisa hidup damai dengan kaum mayoritas China pada umumnya, kapan Indonesia bisa begitu yak? Wong minoritas disini sering 'bertengkar' sama mayoritas #IMHO
Soalnya China tuh negara sosialis. Mereka tidak memandang seseorang dari ras atau agamanya, tapi seberapa besar usaha dan kerja kerasnya. Indonesia harus belajar dari China, jadikan keanekaragaman sebagai modal untuk mensejahterakan kehidupan, bukan malah dijadikan perkara untuk cari ribut.
DeleteTuh Pilkada DKI contohnya, mau sampe kapan kelakuan kayak binatang dipelihara? Ironis banget, di Indonesia, agama malah dijadikan alat politik, membuat orang2 makin bodoh dan dungu.
kpn gue bsa ksana juga yach,,,,
ReplyDeletekeluar dari pulau kalimantan aja ga bsa apalagi ksono...
JAUHHHHHHHHHHHHHHHHH.......
Jadi lper...lyat makanannya......
#ngilerrrrrrrrr
keren om! jadi pengen kesana hehehe. culik dong :)))
ReplyDeleteSeru ya acara jalan-jalannya Pen. Dinantikan next postingnya
ReplyDeleteakhirnyaaaaaaaa bisa komen juga. biasanya nggak ada waktu buat komen. bw bentar, terus ngajar lagi *sok sibuk*
ReplyDeletedulu sebelum Keven ke China kayaknya aku udah pernah komen "mampir ke Xi'an dong" EEEeeeh ini tau2 ada postingan jalan2 disana TT^TT sumpah ngiri banget. berharaaap banget bisa ke Xi'an. I love chinese food tapi ya itu, maunya yang halal. denger2 dari acara jalan2 TLC kuliner Xi'an recommended ya *drooling*. terus pengen ketemu brother muslim disana dan menyaksikan kemegahan patung2 prajurit terracotta (eh bener ya namanya? --a)
heeeee waaaaw jajanan nya bikin kepengen bangettttt :O
ReplyDeletepasti seru yah bisa studi ke cina terus jalan jalan gitu ~
eh btw, ka keven kok nampak sedikit lebih kurus yah. tapi makan nya banyak padahal :D
seru reportase xi'an nya, foto foto nya bikin ngiler :p
hmm.. kulinernya menggoda :D , btw halal ga tuh bang ?
ReplyDeleteAwesome... ngeliat sate-satean inget angkringan jadinya :D
ReplyDeletehebat jg yah di China bisa ada tempat khusus buat orang2 muslim. minoritas dilindungi bukan dicampakkan.
Keren!
ReplyDeleteLiving in harmony, what a very wonderful thing. =)
Bang, itu lo gak ngapa2in kan di kamar Rosemarie? :D
ReplyDeletePngen nyobain yang Yang Rou Pao Muo.. Itu sate cuminya gede bgt, beda dr yg ada di Bandung. huehue
Klo siau lung pao itu makanan cina bukan ya? taunya itu doank Bang Kepen hahaha
ReplyDeletewah,,kebayang denger adzan pas di China *masalahnya eike lom prnah ke China*
Xi'an ini mungkin kalau di Indonesia mirip sama bandung ya bang Kepen. Makanannya murah, asri dan menyenangkan.
ReplyDeleteAih, sebagai muslim jadi merasa terhormat diceritain gimana kehidupan islam di Xi'an.
*cium tangan*
Selamat malam mas.
ReplyDeleteSaya ika. Tahun depan saya berdua dengan teman saya akan ke xian. Nah kami sampai ke xian pkl.18.30 naik bullet train dr beijing. Apakah jam segitu muslim street masih buka? Lalu tempat apa saja yg bisa saya kunjungi malam itu? Krn hari berikutnya saya berniat ke teracota. Oiya,lokasi penginapan saya di dekat bell tower. Apakah lokasinya startegis?
terima kasih banyak sebelumnya.
Masih, muslim street buka sampai malam. Saya rasa malam hari pertama paling bagus ya jalan-jalan di muslim street itu, ga akan keburu kalau pergi ke dua tempat. Malam hari kedua, kalau mau kamu bisa pergi ke area sekitar Big Goose Pagoda. Kamu bisa melihat kegiatan masyarakat lokal di Xi'an di area sekitar pagoda tersebut seperti pasar malam dll.
DeleteSelain terracotta, tempat lain yg wajib dikunjungi adalah tembok kota Xi'an. Kamu bisa naik ke atasnya dan naik sepeda, pengalaman yg sungguh tidak terlupakan buat saya. Penginapan dekat bell tower lokasinya sudah sangat strategis, dekat dengan Muslim Street.
Museum yg paling bagus untuk dikunjungi menurut saya adalah Museum Sejarah Xi'an yg letaknya menjadi satu dengan kompleks Small Goose Pagoda.
Temen-temen yg ga punya blog atau account Google, tetap bisa komentar kok. Di bagian "Comment As" pilih "Name/URL", terus masukin nama dan email kamu, beres deh.
Satu-dua buah baris komentar yg sahabat tinggalkan merupakan sebuah apresiasi yg sangat besar artinya bagi sang penulis =)