Lanjutan dari
part 1
(KLIK GAMBAR2 YG ADA UNTUK MEMPERBESAR...jangan malu2 untuk ngintip gambarnya secara detail, hehehe)
Setelah puas mencicipi aneka makanan serta jajanan di Muslim Street, gua, Rosemary, dan Daniella berkeliling lebih jauh ke daerah pasar dan di sini kita menemukan aneka ragam barang menarik (sayangnya ga boleh difoto). Aneka ragam lampion dan hiasan cantik, baju bergambar Obama yg sedang mengenakan seragam Red Army, kartu remi bergambar Panda dan kaisar2 China, lukisan Chinese Painting yg dipadukan dengan tulisan Arab, dan masih banyak lagi barang2 menarik yg dapat ditemukan di pasar ini. Namun semua itu belum ada apa2nya dibandingkan tempat menarik yg menanti kita di ujung pasar ini...
 |
Ada patung, ga tahan kalo ga dijailin |
 |
Suasana pasar |
 |
Aneka pakaian |
 |
Di pojok kiri ada baju bergambar Obama dengan pakaian Red Army |
 |
Aneka pernak-pernik |
Selain karena pasar dan jajanannya, Muslim Street menjadi salah satu tempat yg banyak dikunjungi turis lokal maupun internasional karena di Muslim Street ini kita dapat menemukan
The Great Mosque,
masjid tertua di daratan China yg umurnya sudah ratusan tahun. Hal yg membuat masjid ini sangat special, selain usianya, adalah karena masjid ini adalah
masjid yg arsitekturnya adalah perpaduan gaya tradisional China dan elemen2 Islami.
 |
Tiket masuk seharga 25 Kuai. 25 x 1500 rupiah = .... (lagi males ngitung) |
 |
Sejarah singkat tentang Great Mosque ini |
Begitu sampai di pintu masuk, setelah beli tiket, kita akan disambut oleh sebuah
gerbang raksasa berwarna merah yg menjadi ciri khas kuil2 di jaman Dinasti Ming.
Setelah melewati gerbang itu kita akan sampai di sebuah pekarangan luas
yg di kiri kanannya terdapat bangunan bergaya Chinese kuno. Kalo di Indo
biasanya setelah masuk pekarangan, kita akan lihat bangunan utama
masjidnya. Di Xi'an ini, tidak demikian. Kompleksnya LUAS BANGET. Untuk
mencapai bangunan utama masjidnya kita harus melewati 4 buah gerbang dan
di antara gerbang2 tersebut terdapat pekarangan luas yg penuh dengan
bangunan2 dan taman yg indah.
Sekilas mungkin rumah2 tersebut tampak seperti kuil2 Chinese kuno yg banyak kita temui di berbagai tempat di China, namun apabila diperhatikan dengan jeli, ada sebuah perbedaan mencolok. Mungkin orang awam tidak menyadarinya, tapi bagi gua yg telah menghabiskan sepanjang hidup gua di Kota Bandung yg kental kehidupan islaminya, gua sangat tercengang2 sangat menyadari bahwa arsitektur bangunan2 kuno tersebut
dihiasi oleh aneka ragam elemen artistik Islami. Kita dapat menemukan banyak kaligrafi Arab dan elemen2 Islami di seluruh bagian bangunannya.
 |
Salah satu rumah tempat tinggal pemuka agama |
 |
Interior dalam rumah |
 |
Ornament Islami di tembok rumah, ada yg bisa baca apa artinya? |
 |
Pintu masuk rumah |
 |
Ornamen Islami |
 |
Gerbang masuk ke halaman rumah |
 |
Atap rumah |
 |
Ornamen Islami di tembok rumah, ada yg bisa baca tulisannya?
Roommate gua yg muslim bisa baca lho, hehehe |
Untuk bisa mencapai bangunan utama masjid, kita harus melewati 4 buah gerbang dan di antara setiap gerbangnya, kita dapat menemukan sebuah taman luas dengan paviliun dan aneka ragam bangunan kuno yg berfungsi sebagai tempat tinggal para kyai / pemuka agama. Di samping kiri kanan juga kita dapat menemukan tugu/menara
berisikan ukiran tulisan mengenai sejarah kehidupan masyarakat muslim di
Xi'an.
 |
Rumah tempat tinggal pemuka agama |
 |
Interior dalam rumah |
 |
Gerbang batu |
 |
Tulisan kuno di balik gerbang batu...ada yg bisa baca? |
 |
Detail ukiran di tugu |
 |
Tugu di tengah taman |
 |
Tugu berukirkan sejarah |
 |
Ukiran huruf Chinese kuno |
 |
Kaligrafi huruf Chinese kuno |
 |
Drum berukuran kecil |
 |
Tulisan di gerbang batu. Gua cuma bisa baca huruf kedua "Zai" dan huruf keempat "Tian" |
Masuk lebih dalam, kita akan menemukan sebuah halaman luas dengan sebuah pagoda di dalamnya.
Pagoda itu berfungsi sebagai tempat meditasi sekaligus menara untuk mengumandangkan Adzan. Unik banget ya? Di kiri kanan pagoda, kita dapat menemukan bangunan2 kuno yg berfungsi sebagai musholla dan juga museum.
 |
Gerbang lagi |
 |
Pagoda, tempat meditasi dan tempat mengumandangkan Adzan |
 |
Pekarangan yg indah |
 |
Tugu lagi |
 |
Tempat sampah...unik banget |
 |
Musholla + tempat wudhu |
 |
Tempat wudhu...bagus banget ya? |
 |
Sumur tua |
Museumnya tidak terlalu besar, hanya sebuah ruangan berukuran sedang yg berisikan aneka ragam benda kuno yg berkaitan dengan kehidupan umat muslim di Xi'an selama berabad2. Sebagian besar benda yg dipamerkan di sini berupa batu tulis yg berisi huruf Chinese dan juga huruf Arab. Ada satu benda yg menarik perhatian gua di sini, sebuah pilar batu yg ternyata merupakan
jam matahari (Sundial) yg pada jaman dahulu kala digunakan oleh umat muslim di Xi'an untuk menentukan waktu beribadah.
 |
Penampakan museum |
 |
Kaligrafi Arab di museum...ada yg bisa baca? |
 |
Senjata, mirip goloknya Guan Yu.
Katanya sih milik salah seorang jendral Muslim yg hidup di Dinasti Ming... |
 |
Sundial |
 |
Keterangan tentang Sundial, monggo dibaca |
 |
Kyai/pemuka agama |
 |
Pekarangan di depan museum |
Setelah melewati 4 gerbang, akhirnya gua sampai di bangunan utama masjid. Sekilas, bangunannya terlihat seperti kuil2 Taoisme yg banyak gua temukan di berbagai tempat di China. Namun jika diperhatikan, seluruh bangunan kuil ini dihiasi oleh aneka ragam elemen dan ornamen artistik Islami. Di depan masjid juga ada lima buah jam, dan menurut roommate gua yg muslim, jam2 tersebut adalah
jam untuk menunjukkan waktu sholat lima waktu.
Pengunjung yg non-muslim dilarang masuk ke dalam masjid, jadi gua cuma bisa motret2 dari luar. Tapi berkat bantuan kamera gua tercinta, gua berhasil motret penampakan interior dalam masjidnya untuk gua bagikan bagi temen2 pembaca blog ini, hehehe. Silakan simak gambar2 di bawah ini, klik untuk memperbesar :
 |
Gerbang terakhir, akhirnyaaa |
 |
Pekarangan depan masjid |
 |
Pintu masuk masjid |
 |
Tulisan Arab...ada yg bisa baca? |
 |
Ukiran naga di pekarangan depan masjid |
 |
Masjid utama |
 |
Papan nama masjid |
 |
Interior masjid...diambil dari luar masjid menggunakan zoom kamera |
 |
Ada orang lagi beribadah tuh |
 |
Orang2 Chinese yg beragama muslim, lagi kumpul di depan masjid |
 |
Jam yg menunjukkan waktu sholat di Xi'an...sama ga dengan di Indonesia? |
 |
Tulisan Chinese kuno di tiang Masjid |
Bangunan Great Mosque yg sangat indah ini adalah bukti nyata betapa harmonisnya kehidupan masyarakat di China. Sama seperti Indonesia, kehidupan sosial di China juga diwarnai oleh
pluralisme. Masyarakat China terdiri dari aneka ragam suku yg tentunya masing2 mempunyai budaya dan adat istiadat yg berbeda. Temen2 tahu ga bahwa tidak semua penduduk China berbahasa Mandarin? Dan kalaupun berbahasa Mandarin, dialek dan logat setiap daerah BERBEDA.
Mayoritas penduduk China menganut Confucianism (40%). Mereka percaya Tuhan, namun mereka tidak menyembah Tuhan. Mereka mengagungkan kehidupan, menghormati nenek moyang, dan fokus spiritualnya adalah pengembangan kepribadian. Agama yg paling banyak dianut adalah Taoisme (10%), namun di samping itu juga banyak agama2 lain seperti Budha (8%), Hindu, Kristen (4%), Muslim (2%), Zen, Tibetan, bahkan masih ada yg menganut kepercayaan animisme dan dinamisme (4%).
Tapi di China,
keanekaragaman tidak dianggap sebagai suatu masalah, melainkan sebagai suatu kekayaan budaya yg harus dipelihara. Perbedaan bukan harus dilenyapkan, tapi justru dapat digunakan untuk saling melengkapi. Muslim Street ini contohnya. Masyarakat China sangat terkenal suka makan babi, tapi di sini kita dapat menemukan makanan2 halal...dan ga ada yg protes. Mereka juga bebas mengenakan atribut muslimnya meskipun mereka hidup di tengah2 masyarakat China yg kehidupannya sangat sekuler.
Berbeda jauh dengan Indonesia. Meskipun jauh di China, gua masih suka baca2 berita tentang tanah air, dan seringkali gua cuma bisa geleng2 kepala melihat betapa konyolnya bangsa kita ini.
Pilkada Jakarta contohnya. Dari berita2 yg gua baca seputar Pilkada Jakarta, gua bisa melihat bahwa ironisnya agama justru menjadi salah satu tersangka utama pembodohan di negeri kita. Agama sudah menyimpang dari hakikat utamanya sebagai pedoman moral dan kini banyak dimanfaatkan sebagai alat politik yg dapat dimanipulasi untuk kepentingan pribadi dan golongan.
Masyarakat kita juga masih dapat dengan mudah terprovokasi oleh isu2 seputar SARA, inilah bukti nyata bahwa
toleransi mayoritas terhadap minoritas di Indonesia juga masih sangat minim. Contoh simpelnya, di Indonesia gua masih sering denger berita seputar warung makanan yg dirusak karena buka sewaktu bulan puasa, atau karena dicurigai menjual babi. Kalo penduduk China berpikiran sesempit itu, hari ini kita tidak akan menemukan Muslim Street di Xi'an.
Tidak bermaksud menggurui, tapi semoga dari artikel yg sederhana ini, kita semua dapat menarik pesan moralnya. Indonesia tidak kalah kok dari China dalam hal kekayaan budaya. Namun perlu diakui, China lebih dapat memaksimalkan kekayaan miliknya ketimbang Indonesia. Di Indonesia, kita masih terlalu sering ngeributin hal2 yg mestinya ga usah diributin, soal SARA lah, video porno lah, dan lain sebagainya. Sementara negara2 lain sibuk membangun jalur kereta api ekspress antar kota, atau menemukan obat penyakit kanker, negara kita masih galau soal logo palang merah dan konflik internal akibat perebutan kekuasaan. Miris banget.
Majulah terus Indonesia. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Ok, segini dulu ya cerita tentang Muslim Street nya. Seudah baca, tinggalin komen donk, biar gua senang, hahaha.
Di post berikut2nya, gua akan cerita tentang kunjungan gua ke
TERRACOTA ARMY. Tongkrongin terus
Emotional Flutter kalo pengen baca kelanjutan kisah petualangan gua di
China, hahaha.
Oya, jangan lupa
join fanpage Emotional Flutter di Facebook ya =)
Cara joinnya gampang, klik tulisan "
Emotional Flutter"
ini terus like page-nya. Banyak info2 menarik di sana, kata2 motivasi
harian, dan kalian juga boleh nanya/curhat apa aja sama sang empunya
blog ini, hehehe.
tulisan Arab yang pertama c dibaca Ar-Rahmatullah, yang artinya kurang lebih rahmat/berkah Allah :D
ReplyDelete*klo misal salah mungkin ada temen2 Muslim lain yang bisa bantu terjemahin?
seneng banget ya Kev di sana >w<
bokap gw juga lg ngidam pengen jalan2 ke China, ada rekomendasi travel ga? thanks before :)
Mending rencanain sendiri, Zsa, jangan pake travel, banyak tukang tipu. Kalo pake travel biasanya di tempat wisatanya cuma sebentar, udah itu banyaknya mampir ke toko2 sponsor si travelnya.
DeleteMending lu rencanain sendiri travelnya, baca2 Internet, terus pergihin. Kalo bokap lu pengen ke China, paling gampang tuh ke Beijing, di sana banyak yg bisa Bahasa Inggris, bener2 kota yg ramah banget sama turis. Tapi kalo pengen seru ya ke Xi'an sih, cuma Xi'an tuh jarang yg bisa bahasa Inggris.
Solusi laen kalo lu ada kenalan di China, minta dia jadi tour guide dan ngurusin segala sesuatunya bokap lu. Jangan ke China pas liburan, di mana2 PENUH ORANG...gua aja sampe muak...>_<
waduh klo rencanain sendiri itu yang susah >.<
Deletesoalnya kendala bahasa sih--bahasa asing yang bokap gw kuasain cuma bahasa Jerman -__-a
mas jail banget orang ndodok di ajakin foto #eeh
ReplyDeleteMas keren banget xian yaa, pingin deh kesna :D
whoaaaaaaaaaaaaa Bang Kepen itu kereeeeennn bgt77x..
ReplyDeletebtw,,td tuh cm keliatan yg muslim laki2 (pke peci)...yg muslim perempuan misal yg pke kudung gtu ad ga ya?
kaligrafinya jg manteb,,emang gak semua muslim bisa baca kaligrafi sih,,,td aja cm kliatan yg bacaan Bismillahirrahmanirrahim :D
Yg perempuan? Ada. Baca part 1 nya deh, hehehe
Deletekaligrafinya bisa baca yang Bismillahirrahmanirrahim (in the name of Allah, The Gracios The Merciful) sama Laailahaillallah Muhammadarasulullah ... duh bener nggak ya? kaligrafi Arab tuh ngak semua muslim bisa baca :D
ReplyDeletekalo waktu sholat, beda dikit sama Indonesia...misal di Indonesia subuh sekitar jam 04:30.
btw, sukaaaa baget sama liputan The Great Mosque nya :D seruu. The way you enjoy every part of the Mosque make me touched, as a muslim :)
ditunggu cerita prajurit teracota nya :D
subhanallah.... cantiknya.... cantiknya perpaduan antara budaya arab dan china... kereen euy jadinya.... :D
ReplyDeletejalan-jalan muluuuu aku iriiiiii
ReplyDeletekalo jalan-jalan ke kota tua di jakarta saya penginnya lihat sesuatu yang kuno dan terawat seperti di cina itu, sayang di sini negaranya sepertinya ingin membuang yang kuno dan mengganti dengan yang tak jelas.
ReplyDeleteHmm....
ReplyDeleteapa daerah asalnya Laksamana Muhamad Cheng Hoo dan salah satu anak buahnya Ma Huan (yang terkenal dengan gelar Sunan Ampel) itu asalnya dari Xi'an koh?
lha pasnya koko jalan2 ndek Xi'an ada info soal Cheng Ho (Zheng He)?
tantangan baca kaligrafi gagal. aku bisa baca kalo ada petunjuk a i u, kalo gundul gak bisa. bukan santri soalnya. tapi tulisan panjang sepertinya terakhirnya masjid.
ReplyDeleteorang Islam Indonesia memang aneh, bawaan emosi kalo beda. Ada unsur politik juga, disuruh fanatik untuk memecah belah umat. jadi ada faktor dari pemimpin yang utamakan pribadi dan golongan. bukan Islam beneran, tapi Islam preman yang bisa dimanfaatkan untuk disuruh-suruh pemimpinnya
peninggalan muslim di china banyak juga ya.... dan bagus bagus... keren.
ReplyDeleteBang, pengen kesana bang :( banyak lagi ya bang haha
ReplyDeletegerbangnya banyak banget, lumayan tuh buat olah raga ya :)
ReplyDeleteLiat gerbang-gerbangnya itu jadi inget film nya Chung Yao, itu lo Kep. yang judulnya Belenggu Pintu Cinta. >.<
ReplyDeleteRomantis nih kalo dibikin tempat foto prewed.
Kalo pas jumatan banyak gak tuh bang yang shalat? hehe..
ReplyDeleteArsitekturnya bgus gela, pngen kesana, ajakin gw dong+byarin.. :D
wah, patut ditiru. memang begitu seharusnya keragaman bukan masalah, justru untuk memperkaya budaya :) btw, ngapain tuh patung dijailin? patungnya gak akan ngerasa, kok, hahaha :p
ReplyDeletekalo di SUrabaya mungkin mirip sama masjid Ceng Ho kali ya ...
ReplyDeletetapi keren .. perpaduan yang menarik dari segi warna dan budaya nya ..
Wowwww luar biasa buangat mazz brooo.mantapppp. Do,a in supaya Q juga bisa kesana yea...
ReplyDeleteceritanya bagus,lagunya juga indah..tks for sharing:)
ReplyDeleteTermakasih postingannya, sangat menarik. Ingin sekali bisa sholat dan berdoa di masjid itu, sambil merasakan nuansa kuno nya yang sejuk dan tenang. Entah kapan bisa terwujud, but I believe that life is full with unlimited possibility, so, maybe one day I'll be there :)
ReplyDeleteJangan menyerah dalam meraih impian ya. Kemarin ini ada rombongan mahasiswa pertukaran pelajar dari Malang yg baru pergi ke Xi'an demi bisa ke Muslim Street dan liat masjid kuno nya. Mereka bilang, mereka terinspirasi buat pergi setelah baca tulisan ini lho.
DeleteSo, ga ada yg ga mungkin kan? Hehehe...
Menarik! terimakasih udah bagi pengalaman
ReplyDeletebtw, kalau jalan sendiri ke Xi'an kira-kira aman gak ya? adakah rekomendasi penginapan disana? bulan apa bagusnya jalan ke Xi'an?
maaf nanyanya banyak...terimakasih sebelumnya :)
Laen kali kalo ada pertanyaan, email aja ke keppi_kun@yahoo.com ya. Jalan sendiri ke Xi'an menurut gua sih aman ya, gua juga sering soalnya hehehe. Untuk urusan penginapan, gua ga bisa ngomong, tergantung budget masing-masing soalnya, bisa liat di Agoda atau Hostelword. Paling bagus musim gugur kalo ke sana, bulan Sept-Nov.
Deleteterimakasih! :)
Delete