“桂林山水甲天下”
(Pemandangan
Guilin adalah yang terindah di kaki langit)
Teman-teman pasti udah sering denger kalimat itu kan? Kota yang
terletak di provinsi Guangxi, Tiongkok ini memang dikenal sebagai salah satu
tempat terindah di dunia. Bukit-bukit
karst yang menjulang dengan gagah berpadu dengan indahnya aliran sungai
jernih yang berkelok-kelok, membuat pemandangan di Guilin ini mirip dengan
pemandangan di lukisan-lukisan kuno Tiongkok.
“Guì” (桂) dalam Bahasa Mandarin adalah nama bagi bunga Osmanthus, dan
“Lín” (林) artinya adalah “hutan”,
jadi “Guilin” secara harafiah berarti “Hutan Osmanthus” Musim gugur
(Oktober-November) adalah waktu yang paling cocok untuk berkunjung ke
Guilin karena di bawah cuaca musim
gugur yang sejuk bunga-bunga Osmanthus (桂花)
yang menjadi ciri khas kota Guilin bermekaran dengan indahnya, membuai setiap
sudut kota Guilin dengan harum semerbaknya.
Bunga Osmanthus aka 桂花
Geografi dan Iklim
Guilin terletak di timur laut provinsi Guangxi, dengan luas 27.809
kilometer persegi, yang sebagian besar berupa formasi bukit-bukit karst. Aliran
Sungai Li (漓江)
yang berkelok-kelok membelah kota Guilin menjadi beberapa distrik yang
saling terhubung oleh jembatan. Guilin memiliki iklim sub-tropis lembab dengan
curah hujan yang tinggi. Pada musim panas (Juni-Agustus), suhu di Guilin bisa
mencapai 32ºC dengan tingkat kelembaban 80-90%. Sementara pada musim dingin
(Desember-Feberuari), suhu di Guilin mencapai 3-5ºC dengan tingkat curah hujan
yang tinggi. Curah hujan tertinggi di Guilin terjadi pada saat musim semi
(Maret-Mei), hujan turun tanpa berhenti selama beberapa hari sehingga pada
beberapa tahun terakhir sering terjadi musibah banjir. Berdasarkan survey yang
dilakukan China.org.cn pada tahun 2014, Guilin menempati peringkat kedua
sebagai kota dengan kualitas udara terbaik di China.
Demografis
Berdasarkan sensus tahun 2010, populasi Guilin adalah 4,7 juta jiwa,
namun hanya 1,3 juta jiwa yang tinggal di kota sementara sisanya hidup di
daerah pegunungan dan pedesaan. Mayoritas populasi Guilin adalah etnis Han
(58%), tetapi Guilin juga merupakan salah satu kota dengan jumlah etnis
minoritas terbanyak di Guangxi. Ada 28 etnis minoritas yang hidup di Guilin dan
sekitarnya dengan populasi terbanyak dimiliki oleh etnis minoritas Zhuang, Yao,
Miao, dan Dong.
Etnis Minoritas Zhuang
Etnis-etnis minoritas ini kebanyakan tinggal di perkampungan di daerah
pegunungan. Mereka mencari nafkah dengan cara bertani, beternak, menangkap
ikan, kerajinan tangan, dan juga pariwisata. Berbeda dengan kota-kota lain di
Provinsi Guangxi seperti Nanning atau Liuzhou di mana mayoritas penduduknya
berbicara menggunakan bahasa Cantonese,
sebagian besar penduduk Guilin berbicara menggunakan Putonghua (bahasa Mandarin nasional) yang sedikit tercampur oleh logat daerah, namun masih
dapat dimengerti oleh telinga awam.
Pendidikan
Meskipun Guilin adalah sebuah kota pariwisata, tapi Guilin termasuk
salah satu kota yang paling maju dalam sector pendidikan. Ada banyak
universitas ternama yang menjadi tujuan pelajar mancanegara di Guilin, misalnya
:
1.
Guangxi
Normal University
2.
Guilin
University of Technology
3.
Guilin
Institute of Tourism
4.
Guilin
Medical University
5.
Guilin
University of Electronic University
6.
Guilin
University of Aerospace Technology
Jurusan yang paling diminati di Guilin adalah tourism aka pariwisata,
kedokteran, dan juga pengajaran Bahasa Mandarin. Banyak pengajar Mandarin di
sekolah-sekolah ternama di Indonesia yang merupakan lulusan dari Guangxi Normal
University.
Wangcheng (王城), kompleks istana yg sekarang sudah menjadi kampus milik Guangxi
Normal University. Oh ya, menurut legendanya, dulu Putri Huanzhu itu tinggalnya di kompleks istana ini lho...
Daya Tarik Wisata
Guilin adalah kota yang menjadi salah satu tujuan wisata terfavorit di
China. Banyak wisatawan mancanegara yang pergi ke China demi bisa menikmati
keindahan Guilin.
Kota Guilin sendiri adalah kota yang unik dan berbeda dari kota-kota
lainnya di Tiongkok. Bagi masyarakat yang tinggal di Guilin, tidak perlu pergi
jauh untuk bisa menikmati keindahan alam karena di kota yang dijulukii Surga
Osmanthus ini, bangunan kota, gunung, sungai, dan alam berpadu dengan indahnya.
桂林:城景交融 (Guilin, a perfect blend of man and nature)
Banyak sekali ruang hijau terbuka di sepanjang kota Guilin. Di sepanjang
bantaran sungai dibuat trotoar lebar di mana masyarakat bisa bebas beraktivitas
di sana, sekadar jalan-jalan sore, latihan qigong,
main mahjong, berolahraga, atau
menari. Di Guilin juga ada banyak taman-taman dengan pemandangan super indah
seperti Seven Star Park, Diecai Shan Park,
dan lain sebagainya. Di setiap taman pasti terdapat bukit dan danau. Bukitnya
tidak begitu tinggi, hanya butuh 20-30 menit untuk sampai ke puncaknya, dan di
puncak bukit tersebut, wisatawan bisa menikmati keindahan pemandangan kota
Guilin dari atas.
Di pusat kota Guilin, tepat di sebelah pedestrian street dan pusat perbelanjaan, terdapat 4 buah danau
yang terbentuk dari menyatunya dua aliran sungai, dan di tengah salah satu danau
tersebut terdapat dua buah pagoda kembar, Sun
and Moon Pagoda yang tampak sangat cantik di malam hari.
Sun and Moon Pagoda
Landmark lain yang juga menjadi tujuan wisata favorit turis adalah Elephant Trunk Hill (Bukit Belalai Gajah). Disebut demikian
karena bukit karst yang menjadi icon kota Guilin ini bentuknya memang mirip
gajah yang sedang menjulurkan belalainya. Sejak jaman dahulu kala, bukit ini
digunakan untuk menyimpan arak khas Guilin ketika menjalani proses fermentasi.
Elephant Trunk Hill
Salah satu cara terbaik untuk menikmati pemandangan Guilin adalah dengan
berlayar menyusuri Sungai Li dengan menggunakan perahu. Buat mereka yang suka
tantangan juga bisa memilih untuk berlayar menggunakan rakit bambu. Biasanya
perjalanan dimulai dari kota Guilin, berlayar selama dua sampai tiga jam hingga
tiba di Yangshuo.
Yangshuo adalah salah satu tempat dengan pemandangan yang paling indah
di Guilin. Tempat yang dulunya merupakan backpacker heaven ini kini sudah
berubah menjadi desa wisata yang sangat ramai. Banyak obyek wisata menarik di
Yangshuo yang bisa dicapai menggunakan kendaraan umum sewaan atau sepeda.
Selain keindahan sungai, Yangshuo juga terkenal akan keindahan gua-gua bawah
tanahnya. Wisatawan bisa menikmati keindahan batu-batu stalaktit alami puluhan
meter di bawah tanah, mandi lumpur, dan juga berendam di mata air panas alami.
Buat kamu para pecinta rock climbing, ada banyak spot menantang di Yangshuo
yang bisa kamu jajal.
Reed Flute Cave
Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga bisa jalan-jalan mencuci
mata, berbelanja, dan menikmati aneka ragam santapan di West Street, pusat
pariwisatanya Yangshuo. Pada malam hari, wisatawan juga bisa menonton
Impression Liu Sanjie (印象刘三姐), sebuah pertunjukan seni karya sutradara
terkenal Zhang Yimou. Impression Liu Sanjie ini berkisah mengenai seorang tokoh
terkenal dalam legenda suku Zhuang, Liu Sanjie (刘三姐). Demi menghormati
Liu Sanjie, setiap tahun pada tanggal 3 bulan 3, masyarakat provinsi Guangxi
merayakan Festival Liu Sanjie dan libur selama 3 hari lho!
Dari Yangshuo, kamu juga bisa pergi ke Xingping, sebuah desa kecil di
pinggir sungai yang keindahan pemandangannya diabadikan di uang kertas 20 Yuan.
Untuk mencapai spot di mana terdapat pemandangan 20 Yuan tersebut, wisatawan
harus menyusuri sungai menggunakan rakit bamboo. Selain itu, di Xingping ini
juga wisatawan bisa menonton Cormorant
Bird Fishing. Di pagi hari buta, wisatawan bisa menyewa rakit untuk pergi
ke sungai dan menyaksikan bagaimana cara para nelayan di Xingping menangkap
ikan menggunakan Cormorant Bird aka Burung Dandang.
Cormorant Bird Fishing
Selain menikmati keindahan Sungai Li di Yangshuo dan Xingping, salah
satu obyek wisata favorit di Guilin adalah Longji Terraced Field (Longsheng),
sebuah dataran tinggi (800m di atas permukaan laut) yang dipenuhi sawah dan terasering berundak-undak
yang jika difoto dari atas tampak bak sisik di punggung naga di mitologi
Tiongkok. Di sekitar Longji ini juga terdapat banyak perkampungan suku
Minoritas Zhuang, Yao, Miao, dan Dong. Wisatawan bisa berkunjung ke
perkampungan tersebut untuk menikmati hidangan dan tari-tarian.
Longji Rice Terrace
Kuliner
Guilin sejak jaman dahulu kala
terkenal sebagai sebuah daerah yang subur dan makmur. Kota yang terletak di
pesisir sungai Li ini adalah
salah satu daerah penghasil beras terbaik di Tiongkok, karena itu sudah
sewajarnya apabila beras menjadi salah satu makanan pokok di Guilin. Tapi
berbeda dengan Indonesia, orang Guilin tidak mengolah beras menjadi nasi,
melainkan menjadi mie.
Guilin
Rice Noodles aka Guilin Mifen (桂林米粉) adalah
makanan yang sudah terkenal di seluruh penjuru Tiongkok. Di kota-kota besar di Tiongkok tentunya teman-teman pernah menemukan restoran yang
menjual Guilin Mifen. Tapi
percayalah, tidak ada restoran yang bisa menyaingi rasa Guilin Mifen di
tempat aslinya, di Guilin. Harganya
juga sangat murah, 3-5 Yuan per mangkuk tergantung besar porsinya. Murah banget
kan?
Guilin Mifen
Selain Guilin Mifen, salah
satu kuliner khas Guilin yang banyak diminati oleh wisatawan adalah Greasy Tea aka You Cha (油茶). You
Cha adalah minuman khas masyarakat Guilin sejak jaman Dinasti Ming.
Minuman terbuat dari campuran teh dan kaldu sup ini rasanya asin asin pahit, jadi
biasanya tidak bisa diminum langsung begitu saja. Biasanya harus ditambahkan dulu sedikit garam, baru kemudian diminum
bersama beras goreng, dan aneka ragam topping
lainnya. Pada saat pertama kali minum, banyak wisatawan yang tidak tahu cara
menikmati You Cha ini sehingga mereka
merasa bahwa minuman ini tidak enak, tapi setelah belajar cara minumnya dari
masyarakat lokal, banyak juga yang ketagihan sama minuman ini.
You Cha
Kuliner lain yang patut dicoba di Guilin adalah
Nasi Ketan. Nasi Ketan aka Nuomi Fan
(糯米饭) adalah makanan
khas di provinsi Guangxi, tapi setiap daerah punya variasi yg berbeda-beda.
Nasi Ketan khas Guilin biasanya berwarna putih, ungu, dan coklat, karena
terbuat dari campuran adonan beras, ketan, dan talas. Nasi ketan ini biasanya
disajikan bersama-sama mashed potatoes,
pangsit goreng, dan daging asap aka Casau (叉烧).
Makanan ini biasanya banyak dijual pada pagi hari dan merupakan sarapan
favoritnya para pelajar Indonesia di Guilin.
Nuomi Fan
Sekian kisah mengenai kota Guilin, tempat saya tinggal dan menimba ilmu di China selama 4 tahun terakhir. Kalau teman-teman pembaca ada yang pergi ke China, jangan lupa mampir ke Guilin ya!
Nantikan kisah-kisah petualangan lain saya di perantauan, hanya di Emotional Flutter!
Stay tuned! =)
Artikel ini juga pernah dipublikasikan di official Wechat account PPIT Tiongkok, meskipun nama saya sebagai penulis tidak dicantumkan
Sekedar Info
Di Nanning (provinsi Guangxi, Tiongkok) lagi ada universitas yang ngasih promo harga khusus untuk orang Indonesia lho. Universitasnya juga lumayan terkenal, ranking 70 dari 2500 universitas di seluruh China. Kalo ada yang tertarik untuk kuliah S1/S2/S3 atau belajar Bahasa Mandarin ke China, bisa kontak gua di keppi_kun@yahoo.com atau +8618269000643 (Whatsapp)
Pendaftaran ditutup tanggal 1 July 2017. Kuota terbatas.
Di Nanning (provinsi Guangxi, Tiongkok) lagi ada universitas yang ngasih promo harga khusus untuk orang Indonesia lho. Universitasnya juga lumayan terkenal, ranking 70 dari 2500 universitas di seluruh China. Kalo ada yang tertarik untuk kuliah S1/S2/S3 atau belajar Bahasa Mandarin ke China, bisa kontak gua di keppi_kun@yahoo.com atau +8618269000643 (Whatsapp)
Pendaftaran ditutup tanggal 1 July 2017. Kuota terbatas.