Selayang Pandang : Guilin
12:17:00
“桂林山水甲天下”
(Pemandangan
Guilin adalah yang terindah di kaki langit)
Teman-teman pasti udah sering denger kalimat itu kan? Kota yang
terletak di provinsi Guangxi, Tiongkok ini memang dikenal sebagai salah satu
tempat terindah di dunia. Bukit-bukit
karst yang menjulang dengan gagah berpadu dengan indahnya aliran sungai
jernih yang berkelok-kelok, membuat pemandangan di Guilin ini mirip dengan
pemandangan di lukisan-lukisan kuno Tiongkok.
“Guì” (桂) dalam Bahasa Mandarin adalah nama bagi bunga Osmanthus, dan
“Lín” (林) artinya adalah “hutan”,
jadi “Guilin” secara harafiah berarti “Hutan Osmanthus” Musim gugur
(Oktober-November) adalah waktu yang paling cocok untuk berkunjung ke
Guilin karena di bawah cuaca musim
gugur yang sejuk bunga-bunga Osmanthus (桂花)
yang menjadi ciri khas kota Guilin bermekaran dengan indahnya, membuai setiap
sudut kota Guilin dengan harum semerbaknya.
Bunga Osmanthus aka 桂花
Geografi dan Iklim
Guilin terletak di timur laut provinsi Guangxi, dengan luas 27.809
kilometer persegi, yang sebagian besar berupa formasi bukit-bukit karst. Aliran
Sungai Li (漓江)
yang berkelok-kelok membelah kota Guilin menjadi beberapa distrik yang
saling terhubung oleh jembatan. Guilin memiliki iklim sub-tropis lembab dengan
curah hujan yang tinggi. Pada musim panas (Juni-Agustus), suhu di Guilin bisa
mencapai 32ºC dengan tingkat kelembaban 80-90%. Sementara pada musim dingin
(Desember-Feberuari), suhu di Guilin mencapai 3-5ºC dengan tingkat curah hujan
yang tinggi. Curah hujan tertinggi di Guilin terjadi pada saat musim semi
(Maret-Mei), hujan turun tanpa berhenti selama beberapa hari sehingga pada
beberapa tahun terakhir sering terjadi musibah banjir. Berdasarkan survey yang
dilakukan China.org.cn pada tahun 2014, Guilin menempati peringkat kedua
sebagai kota dengan kualitas udara terbaik di China.
Demografis
Berdasarkan sensus tahun 2010, populasi Guilin adalah 4,7 juta jiwa,
namun hanya 1,3 juta jiwa yang tinggal di kota sementara sisanya hidup di
daerah pegunungan dan pedesaan. Mayoritas populasi Guilin adalah etnis Han
(58%), tetapi Guilin juga merupakan salah satu kota dengan jumlah etnis
minoritas terbanyak di Guangxi. Ada 28 etnis minoritas yang hidup di Guilin dan
sekitarnya dengan populasi terbanyak dimiliki oleh etnis minoritas Zhuang, Yao,
Miao, dan Dong.
Etnis Minoritas Zhuang
Etnis-etnis minoritas ini kebanyakan tinggal di perkampungan di daerah
pegunungan. Mereka mencari nafkah dengan cara bertani, beternak, menangkap
ikan, kerajinan tangan, dan juga pariwisata. Berbeda dengan kota-kota lain di
Provinsi Guangxi seperti Nanning atau Liuzhou di mana mayoritas penduduknya
berbicara menggunakan bahasa Cantonese,
sebagian besar penduduk Guilin berbicara menggunakan Putonghua (bahasa Mandarin nasional) yang sedikit tercampur oleh logat daerah, namun masih
dapat dimengerti oleh telinga awam.
Pendidikan
Meskipun Guilin adalah sebuah kota pariwisata, tapi Guilin termasuk
salah satu kota yang paling maju dalam sector pendidikan. Ada banyak
universitas ternama yang menjadi tujuan pelajar mancanegara di Guilin, misalnya
:
1.
Guangxi
Normal University
2.
Guilin
University of Technology
3.
Guilin
Institute of Tourism
4.
Guilin
Medical University
5.
Guilin
University of Electronic University
6.
Guilin
University of Aerospace Technology
Jurusan yang paling diminati di Guilin adalah tourism aka pariwisata,
kedokteran, dan juga pengajaran Bahasa Mandarin. Banyak pengajar Mandarin di
sekolah-sekolah ternama di Indonesia yang merupakan lulusan dari Guangxi Normal
University.
Wangcheng (王城), kompleks istana yg sekarang sudah menjadi kampus milik Guangxi
Normal University. Oh ya, menurut legendanya, dulu Putri Huanzhu itu tinggalnya di kompleks istana ini lho...
Daya Tarik Wisata
Guilin adalah kota yang menjadi salah satu tujuan wisata terfavorit di
China. Banyak wisatawan mancanegara yang pergi ke China demi bisa menikmati
keindahan Guilin.
Kota Guilin sendiri adalah kota yang unik dan berbeda dari kota-kota
lainnya di Tiongkok. Bagi masyarakat yang tinggal di Guilin, tidak perlu pergi
jauh untuk bisa menikmati keindahan alam karena di kota yang dijulukii Surga
Osmanthus ini, bangunan kota, gunung, sungai, dan alam berpadu dengan indahnya.
桂林:城景交融 (Guilin, a perfect blend of man and nature)
Banyak sekali ruang hijau terbuka di sepanjang kota Guilin. Di sepanjang
bantaran sungai dibuat trotoar lebar di mana masyarakat bisa bebas beraktivitas
di sana, sekadar jalan-jalan sore, latihan qigong,
main mahjong, berolahraga, atau
menari. Di Guilin juga ada banyak taman-taman dengan pemandangan super indah
seperti Seven Star Park, Diecai Shan Park,
dan lain sebagainya. Di setiap taman pasti terdapat bukit dan danau. Bukitnya
tidak begitu tinggi, hanya butuh 20-30 menit untuk sampai ke puncaknya, dan di
puncak bukit tersebut, wisatawan bisa menikmati keindahan pemandangan kota
Guilin dari atas.
Di pusat kota Guilin, tepat di sebelah pedestrian street dan pusat perbelanjaan, terdapat 4 buah danau
yang terbentuk dari menyatunya dua aliran sungai, dan di tengah salah satu danau
tersebut terdapat dua buah pagoda kembar, Sun
and Moon Pagoda yang tampak sangat cantik di malam hari.
Sun and Moon Pagoda
Landmark lain yang juga menjadi tujuan wisata favorit turis adalah Elephant Trunk Hill (Bukit Belalai Gajah). Disebut demikian
karena bukit karst yang menjadi icon kota Guilin ini bentuknya memang mirip
gajah yang sedang menjulurkan belalainya. Sejak jaman dahulu kala, bukit ini
digunakan untuk menyimpan arak khas Guilin ketika menjalani proses fermentasi.
Elephant Trunk Hill
Salah satu cara terbaik untuk menikmati pemandangan Guilin adalah dengan
berlayar menyusuri Sungai Li dengan menggunakan perahu. Buat mereka yang suka
tantangan juga bisa memilih untuk berlayar menggunakan rakit bambu. Biasanya
perjalanan dimulai dari kota Guilin, berlayar selama dua sampai tiga jam hingga
tiba di Yangshuo.
Yangshuo adalah salah satu tempat dengan pemandangan yang paling indah
di Guilin. Tempat yang dulunya merupakan backpacker heaven ini kini sudah
berubah menjadi desa wisata yang sangat ramai. Banyak obyek wisata menarik di
Yangshuo yang bisa dicapai menggunakan kendaraan umum sewaan atau sepeda.
Selain keindahan sungai, Yangshuo juga terkenal akan keindahan gua-gua bawah
tanahnya. Wisatawan bisa menikmati keindahan batu-batu stalaktit alami puluhan
meter di bawah tanah, mandi lumpur, dan juga berendam di mata air panas alami.
Buat kamu para pecinta rock climbing, ada banyak spot menantang di Yangshuo
yang bisa kamu jajal.
Reed Flute Cave
Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga bisa jalan-jalan mencuci
mata, berbelanja, dan menikmati aneka ragam santapan di West Street, pusat
pariwisatanya Yangshuo. Pada malam hari, wisatawan juga bisa menonton
Impression Liu Sanjie (印象刘三姐), sebuah pertunjukan seni karya sutradara
terkenal Zhang Yimou. Impression Liu Sanjie ini berkisah mengenai seorang tokoh
terkenal dalam legenda suku Zhuang, Liu Sanjie (刘三姐). Demi menghormati
Liu Sanjie, setiap tahun pada tanggal 3 bulan 3, masyarakat provinsi Guangxi
merayakan Festival Liu Sanjie dan libur selama 3 hari lho!
Dari Yangshuo, kamu juga bisa pergi ke Xingping, sebuah desa kecil di
pinggir sungai yang keindahan pemandangannya diabadikan di uang kertas 20 Yuan.
Untuk mencapai spot di mana terdapat pemandangan 20 Yuan tersebut, wisatawan
harus menyusuri sungai menggunakan rakit bamboo. Selain itu, di Xingping ini
juga wisatawan bisa menonton Cormorant
Bird Fishing. Di pagi hari buta, wisatawan bisa menyewa rakit untuk pergi
ke sungai dan menyaksikan bagaimana cara para nelayan di Xingping menangkap
ikan menggunakan Cormorant Bird aka Burung Dandang.
Cormorant Bird Fishing
Selain menikmati keindahan Sungai Li di Yangshuo dan Xingping, salah
satu obyek wisata favorit di Guilin adalah Longji Terraced Field (Longsheng),
sebuah dataran tinggi (800m di atas permukaan laut) yang dipenuhi sawah dan terasering berundak-undak
yang jika difoto dari atas tampak bak sisik di punggung naga di mitologi
Tiongkok. Di sekitar Longji ini juga terdapat banyak perkampungan suku
Minoritas Zhuang, Yao, Miao, dan Dong. Wisatawan bisa berkunjung ke
perkampungan tersebut untuk menikmati hidangan dan tari-tarian.
Longji Rice Terrace
Kuliner
Guilin sejak jaman dahulu kala
terkenal sebagai sebuah daerah yang subur dan makmur. Kota yang terletak di
pesisir sungai Li ini adalah
salah satu daerah penghasil beras terbaik di Tiongkok, karena itu sudah
sewajarnya apabila beras menjadi salah satu makanan pokok di Guilin. Tapi
berbeda dengan Indonesia, orang Guilin tidak mengolah beras menjadi nasi,
melainkan menjadi mie.
Guilin
Rice Noodles aka Guilin Mifen (桂林米粉) adalah
makanan yang sudah terkenal di seluruh penjuru Tiongkok. Di kota-kota besar di Tiongkok tentunya teman-teman pernah menemukan restoran yang
menjual Guilin Mifen. Tapi
percayalah, tidak ada restoran yang bisa menyaingi rasa Guilin Mifen di
tempat aslinya, di Guilin. Harganya
juga sangat murah, 3-5 Yuan per mangkuk tergantung besar porsinya. Murah banget
kan?
Guilin Mifen
Selain Guilin Mifen, salah
satu kuliner khas Guilin yang banyak diminati oleh wisatawan adalah Greasy Tea aka You Cha (油茶). You
Cha adalah minuman khas masyarakat Guilin sejak jaman Dinasti Ming.
Minuman terbuat dari campuran teh dan kaldu sup ini rasanya asin asin pahit, jadi
biasanya tidak bisa diminum langsung begitu saja. Biasanya harus ditambahkan dulu sedikit garam, baru kemudian diminum
bersama beras goreng, dan aneka ragam topping
lainnya. Pada saat pertama kali minum, banyak wisatawan yang tidak tahu cara
menikmati You Cha ini sehingga mereka
merasa bahwa minuman ini tidak enak, tapi setelah belajar cara minumnya dari
masyarakat lokal, banyak juga yang ketagihan sama minuman ini.
You Cha
Kuliner lain yang patut dicoba di Guilin adalah
Nasi Ketan. Nasi Ketan aka Nuomi Fan
(糯米饭) adalah makanan
khas di provinsi Guangxi, tapi setiap daerah punya variasi yg berbeda-beda.
Nasi Ketan khas Guilin biasanya berwarna putih, ungu, dan coklat, karena
terbuat dari campuran adonan beras, ketan, dan talas. Nasi ketan ini biasanya
disajikan bersama-sama mashed potatoes,
pangsit goreng, dan daging asap aka Casau (叉烧).
Makanan ini biasanya banyak dijual pada pagi hari dan merupakan sarapan
favoritnya para pelajar Indonesia di Guilin.
Nuomi Fan
Sekian kisah mengenai kota Guilin, tempat saya tinggal dan menimba ilmu di China selama 4 tahun terakhir. Kalau teman-teman pembaca ada yang pergi ke China, jangan lupa mampir ke Guilin ya!
Nantikan kisah-kisah petualangan lain saya di perantauan, hanya di Emotional Flutter!
Stay tuned! =)
Artikel ini juga pernah dipublikasikan di official Wechat account PPIT Tiongkok, meskipun nama saya sebagai penulis tidak dicantumkan
Sekedar Info
Di Nanning (provinsi Guangxi, Tiongkok) lagi ada universitas yang ngasih promo harga khusus untuk orang Indonesia lho. Universitasnya juga lumayan terkenal, ranking 70 dari 2500 universitas di seluruh China. Kalo ada yang tertarik untuk kuliah S1/S2/S3 atau belajar Bahasa Mandarin ke China, bisa kontak gua di keppi_kun@yahoo.com atau +8618269000643 (Whatsapp)
Pendaftaran ditutup tanggal 1 July 2017. Kuota terbatas.
Di Nanning (provinsi Guangxi, Tiongkok) lagi ada universitas yang ngasih promo harga khusus untuk orang Indonesia lho. Universitasnya juga lumayan terkenal, ranking 70 dari 2500 universitas di seluruh China. Kalo ada yang tertarik untuk kuliah S1/S2/S3 atau belajar Bahasa Mandarin ke China, bisa kontak gua di keppi_kun@yahoo.com atau +8618269000643 (Whatsapp)
Pendaftaran ditutup tanggal 1 July 2017. Kuota terbatas.
30 Orang pembaca meninggalkan jejak di sini
View nya bikin breathless, foto2 nya perfect, bagus-bagus. Kulinernya pun juga kelihatan enak. Jadi pengen kesana o(^-^)o !!
ReplyDeleteMaksih udah share :D
Cobain deh traveling ke Guilin, dijamin ga akan nyesel hehehe
DeleteWih keren ya Guilin, pemandangannya bagus-bagus.
ReplyDeleteReed Flute Cave cantik, gunung-gunung dilapisi salju ditambah pantulan air, aku sempet ngira kalau ada dua eh ternyata itu pantulan dari air. Keren.
Makanannya unik-unik ya, teh dijadiin sup rasanya kayak gimana tuh? Terus itu jadinya diminum apa dimakan ya?
Kayak makan sup aja, airnya diminum, toppingnya dimakan =)
DeleteOh gitu, kayak makan apa ya semacam angsle gitu airnya diminum, toppingnya dimakan.
DeleteDibawah ada yang bahas polusi nih, jadi sebenarnya polusinya gak parah-parah banget tapi media yang memberitakan terlalu dibesar-besarkan
Kok terjadi perubahan gaya bahasa ya? Haha. Tapi ulasannya kayak lagi baca paper gitu, haha. Maaf. :p
ReplyDeleteIya, ini kan tulisan buat di web resminya PPIT Tiongkok, jadinya ga bisa sekocak biasa wkwkwk
Deletebaru pertama kali denger kota Guilin nih. Kurang familiar di kuping gue hehe
ReplyDeleteBtw kalo liat penjelasannya sih asik banget ya tempatnya. Masih asri banget. Gak kayak di Shanghai atau Beijing yang udah berpolusi tinggi
Sebenernya Beijing dan Shanghai itu indah, dan polusinya ga separah yg diberitakan di media barat...
DeleteAduh ko.. Itu pemandangan bikin inget ama putri huan zhu, kayak kesedot terus berasa ke jaman2 dinasti cina dulu.
ReplyDeleteBtw yg teh ama kaldu gitu, gimane rasenye? Teh? Kaldu? Apa kayak stmj ko? Hahaha
Percaya ga percaya, menurut legenda lokal, Putri Huanzhu itu sebenernya dulu tinggalnya di Guilin lho, di dalam kompleks Wang Cheng (aka Prince City, bangunan kuning sekarang udah jadi kampus, lihat gambar no 4 di atas)
DeleteDi dalam kompleks istana tersebut ada sebuah gunung kecil yg di puncaknya ada paviliun. Gua pernah pergi ke sana dan di sana ada prasasti yg menceritakan tentang kehidupan Putri Huanzhu selama tinggal di istana Wang Cheng =)
Guilin, baru denger daerah ini, kalo Xingping pernah denger dari game Dynasty Warrior. Nh, gara-gara game ini aku jadi suka sama China. Wkwkwkwk
ReplyDeleteKeren banget pemandangannya, apalagi Reed Flute Cave, bikin pengen kesana aja.
Guilin ya bg Kev? Ah... yang ini gue gak tau. hahaha
ReplyDeleteTapi, gue suka sama semua pemandangan apiknya, apalagi shoot yang ngambil fotonya juga jago bener. Korelasi warna, saturasi aduh.... gue terpesona dengan karyanya.
Apalagi, Pagoda. Itu penampilan design yang keren banget menurut gue. Btw, Guilin ceweknya manis-manis, ya bg.
"Kirim satu, kek."
Keren banget nih Gulin. Nice deh bang Kev..
ReplyDeletePemandangannya bikin mata jadi seger. Apalagi guilin mifennya, bikin... laper.
weh gambar-gambarnyaa asli keren mas. pemandangannya keliahatan enak banget kalau bisa tingal di sana.;.
ReplyDeleteitu guillen mifennya. kacang sama beras?
rasanya gimana ya
Keren banget kotanya!!
ReplyDeleteAsik nih buat jalan2.
Jadi kak Claude ini anak PPI Tiongkok?
Kemarin aku sempet ketemu sm ketua PPI tiongkok (mbak Grace kalo gak salah) waktu conference di singapore.
Mirip karst di maros ya. Hehehe. Bedanya... jauh sih. Maros banyak diledakin karstnya buat tambang, kalo di sana jadi ada kotanya dan keren abis anjir. Lalu, gimana cewek-cewek Gulin? \:p/
ReplyDeletelengkap banget padahal tulisannya selayang pandang. keren - keren :D
ReplyDeleterasanya mau deh kesana, pengen lihat bunganya. cantik banget.
btw bayangin makanan yg teh dan kaldu sup itu gimana ya rasanya? kayanya hujan - hujan enak juga makan itu
Penampilan alam dan wanitanya sungguh menggemaskan.. haghaghaghag...
ReplyDeleteDari awal baca saya yakin bahwa penulis tinggal di kota ini. Uraiannya pas karena seperti reportase berita tentang obyek wisata
ReplyDeleteTernyata di Tiongkok jauh lebih indah kota-kota selain Beijing ya? Ntah napa gedung-gedung menjulang tinggi di Tiongkok itu ga terlalu menarik buat saya.. yg menarik malah yang alam-alam beginih. "Cina"nya dapet banget. jadi keinget lukisan2 di dinding rumah nenek yang seringkali bikin mikir "Emang tempat kayak gini beneran ada ga sih di Planet Bumi?"
ReplyDeleteya Allah liat poto-poto alam Tiongkok aja udah bikin dada berdesir penuh gairah pengen kesana. Apalagi beneran menginjakkan kaki disana? Pasti berasa lagi main di film-film legenda...
Guilin, pemandangannya keren banget sob..
ReplyDeleteTapi tunggu, gue baru denger daerah ini, sepertinya gue terlalu kudet
Nangkep ikan pake burung Dandang.. Itu gimana caranya? Emang ikannya nggak akan dimakan sama burungnya? x')
ReplyDeleteAku jadi pengin kuliah dan menetap di sana beberapa waktu nih, hahaha. Btw, kakak ke mana, kok blm apdet lagi :(
ReplyDeleteJadi pengen ke Guilin... suatu saat nanti InsyaALLOH... ^^
ReplyDeleteKeren banget ya kalau bisa ngampus di istana, hehehe :D
ReplyDeleteah.... ntah kapan samapai ke sana...lihat foto2nya berasa mimpi ke surga..he2
ReplyDeleteGuilin sangat indah sekali,lingkungan Guangxi Normal University sangat menyenangkan untuk kuliah di sana ketika saya ke sana...cita2 saya ingin supaya anak bisa kuliah di sana, Puji Tuhan cita2 saya terkabul....
ReplyDeleteIndaaah bangett guiliiin. Semogaa suatu saat bisa lihat sendiri secara langsung. Aamiin. . Tfs bang 😁
ReplyDeletePAKAIANNYA DAN KEBUDAYAANNYA HAMPIR MIRIP SUKU MINANG
ReplyDeleteTemen-temen yg ga punya blog atau account Google, tetap bisa komentar kok. Di bagian "Comment As" pilih "Name/URL", terus masukin nama dan email kamu, beres deh.
Satu-dua buah baris komentar yg sahabat tinggalkan merupakan sebuah apresiasi yg sangat besar artinya bagi sang penulis =)